Banyak opini dalam mindset masyarakat mengenai perokok. Benarkah seseorang dikatakan Pria jika dia merokok dan Seseorang dipandang jentle dan lebih macho jika dia merokok pula. Mmmmmh,,,rasanya mereka harus melakukan survei pada para kaum hawa. Survei menunjukan bahwa sebagian besar wanita justru sangat membenci para perokok (gawat ni!!).
Baiklah kita tinggalkan sejenak semua opini tersebut, mari kita lihat saja dari disiplin ilmu Biologi, apa sih sebenarnya larangan keras kita tidak boleh merokok. Mengapa perokok pasif itu tiga kali lebih besar risikonya dari pada perokok aktif? Apa benar hal itu hanya karena perokok pasif tidak bisa ikut merasakan sesuatu yang banyak dikatakan oleh para perokok aktif sebagai kenikmatan. (Wew, nikmat karena tidak akan tua kali ya!!)
Ketika seseorang merokok dia akan menghasilkan dua macam asap, yaitu main stream (asap utama) dan side stream smoke (asap samping). Asap utama merupakan asap yang diisap perokok lewat mulutnya sedangkan asap samping adalah asap yang keluar dari bagian ujung rokok yang terbakar dan masuk ke udara di sekitar perokok.
Berdasarkan penelitian, jumlah asap samping yang diterima oleh orang – orang disekitar perokok berjumlah 70 % dari seluruh asap yang dihasilkan dari pembakaran sebatang rokok. Sedangkan asap utamanya sekitar 30 % dari seluruh asap. Dan dari jumlah tersebut, sekitar 5 % tersangkut di filter rokok sehingga perokok aktif hanya menghisap sekitar 25 % saja dari asap utama. (*Lho,, ko jadi memberi kabar gembira buat para perokok nie!! Eits, bentar dulu,,pahami berikut ini!!!
Perlu diketahui, baik asap utama maupun asap samping, mengandung zat – zat kimia yang sama dan dalam komposisi yang sama pula. Didalam asap sebatang rokok terkandung 4000 jenis bahan kimia. 40 diantaranya berupa nikotin, amoniak, karbon monoksida (CO) dan tar. So What ???
4000 jenis bahan kimia tersebut berbahaya bagi tubuh dan 40 jenisnya bersifat racun. Benarkah?
Buat temen – temen Biologi pasti sudah pada tahu tentang hal ini, CO akan mengambil posisi oksigen dalam darah. Maksudnya?? (mulai pusing ni!!Tenang it’s so easy!!,,),,,Tubuh kita tersusun atas sel – sel. Bagian dari sel tersebut ada yang dikatakan sebagai membran sel. Dalam membran sel tersebut terdapat suatu alat reseptor yang dapat mengenali zat – zat tertentu apa saja yang dapat masuk kedalam sel. Dan O2 merupakan salah satu zat yang dikenali oleh membran sel untuk bisa masuk, O2 yang masuk ke dalam sel tersebut tidak hanya sekedar masuk, tapi digunakan oleh sel untuk melakukan metabolisme (proses dihasilkannya energi), energi inilah yang kita gunakan untuk aktivitas sehari – hari, termasuk digunakan pula oleh paru – paru untuk melakukan fungsinya sehingga kita bisa bernapas dengan normal. Pada kasus perokok, zat CO yang masuk ke dalam tubuh, dikenali pula oleh reseptor dalam membran sel, zat tersebut ditangkap dan lolos ke dalam sel. Ketika giliran O2 melewati membran sel dan masuk ke dalam sel, CO yang telah berada di dalam sel mengangkap O2 yang baru masuk tersebut. Karena hal ini, sudah jelas berarti sel tidak bisa (sedikit melakukan) metabolisme sehingga energi yang dihasilkan untuk aktivitas pun sedikit, termasuk sedikit pula energi yang tersedia untuk paru – paru melakukan fungsinya, oleh karena itu kita pun ( Kiiita???!!!) merasakan yang namanya sesak napas!!
Gimana masih mau lanjut??? Buat Para Pecinta Ilmu, berikut selengkapnya!!!!
Asap rokok juga menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi ini akan merangsang pengeluaran cairan dar saluran pernapasan sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang banyak dan menyebabkan terjadinya batuk. Jika jumlah lendir yang terbentuk banyak, tentu bisa menimbulkan gangguan aliran udara dan akhirnya proses pernapasan pun terganggu.
Selain itu, rokok juga mengandung proses metabolisme lemak dalam tubuh. Akibatnya, kadar kolesterol dalam darah meningkat karena lemak yang masuk dalam tubuh tidak bisa diolah dengan sempurna. Padahal kadar kolesterol yang tinggi sangat berbahaya bagi tubuh karena bisa menimbulkan penyakit jantung.
Sumber: Karmana, O. 1999. Biologi untuk SMU Kelas II. Bandung: Grafindo.
Label: catatan kuliah