21 Februari 2009
SIKLUS REPRODUKSI
Siklus reproduksi terdapat dua jenis yaitu menstruasi dan estrus. Dua siklus ini ditemukan pada mamalia betina. Estrus dan menstruasi yaitu proses meluruhnya sel telur karena tidak dibuahi, namun terdapat perbedaan pula diantara keduanya yaitu:
- Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium pada uterus dalam bentuk pendarahan. Contoh pongidae (kera, orang utan dan gorila) dan homonidae (manusia)
- Estrus adalah proses meluruhnya endometrium dari uterus, namun pendarahan yang terjadi hanya sedikit karena luruhan endometrium tersebut diserap kembali oleh uterus. Fase estrus ini juga disebut fase birahi karena pada saat periode ovulasi, terjadi ekspresi seksual, seperti birahi, perilaku agresif, perubahan warna vagina perubahan ukuran dan bentuk vagina dan keadaan vagina jadi lebih basah contoh mamalia selain pongidae dan homonidae.
Siklus menstruasi ini diawali dengan perintah dari hipotalamus kepada hiposisis posterior untuk menghasilkan GnRH, hormon ini akan mesekresikan FSHRH -untuk menghasilkan FSH- dan LHRH -untuk menghasilkan LH-, namun keduanya tidak disekreikan secara bersamaan. Proses berikutnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. FSH merangsang pembentukan dari folikel primordial sampai F. Degraff.
2. F. Degraff ini kemudian akan mensekresikan hormon estrogen yang berfungsi untuk menebalkan dinding rahim (fase proliferasi)
3. Pengeluaran hormon estrogen ini mengakibatkan terjadinya feed back (timbal balik) ke hipotalamus untuk –FSH(menghentikan FSH) dan +LH (mengaktifkan LH)
4. GnRH kemudian mensekresikan LHRH -untuk menghasilkan LH-. LH ini akan merangsang terjadinya ovulasi.( by the way, jika terjadi ovulasi berarti f. Degraff akan menjadi C. luteum kan!!!) nah,, C. luteum ini kemudian akan mensekresikan hormon progesteron untuk mempertahankan dinding rahim (fase luteal). jika saat ovulasi tersebut sel telur yang dikeluarkan tidak dibuahi oleh sperma maka C.luteum ini akan lisis sehingga akan berakibat pada lisisnya pula dinding rahim ( inilah yang disebut dengan menstruasi ) .
5. Seperti halnya pada estrogen, pengeluaran hormon progesteron ini juga mengakibatkan terjadinya feed back pada hipotalamus untuk +FSH dan –LH.
6. karena FSH aktif kembali maka berulanglah proses siklus menstruasi ini (FSH – folikel- f. Degraff –ovulasi- dst).
Kematangan Fisiologi Ovum
Kematangan fisiologi akan mempengaruhi pada proses ovulasi suatu organisme, hal ini jelas akan mempengaruhi pula pada siklus reproduksinya. kematangan uvum berbeda –beda pada tiap species, yaitu:
- Pada interfase (awal meiosis): cacaing Ascands Lumbucoides
- Pada metaphase I: Annelida dan Moluska
- Pada Metafase II : moluska
- Akhie meiosis : Coelum dan Echinodermata
Jenis – Jenis Selaput Telur
1. selaput telur primer : bungkus telur yang dibuat oleh ovumnya sendiri, jenisnya :
· membrane telur (Ooplasma)
· zona pellusida (mamalia)
· membrane vitellin (Amphibi)
2. selaput telur sekunder: bungkus telur yang dibuat dari luar ovum, jernisnya:
- cangkang kapur dari uteris (Aves dan Reptil)
- lap. Jelly (Amphibi / katak)
- lap. Granulose (Mamalia)
- Albumin dari ovidauct (Aves dan Reptil)
Fungsi dari fertilisasi yaitu :
1. mengabungkan dua sifat (amfixis)
2. determinasi sex (penentuan jenis kelamin )
penentuan jenis kelamin ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
· determinasi sex berdasarkan kromosomnya yaitu dengan ammiosenreis dan analisis kromosom
· determinasi sex berdasarkan alat reproduksinya yaitu dengan USG/ URG
· sedangkan determinasi sex berdasarkan hormonal yaitu dengan test hormone pada usia 12/ 13 tahun
3. mempertahankan diploiditas ( 2n )
4. melanjutkan meiosis ovum
Tipe – tipe fertilisasi yaitu :
- fertilisasi eksternal
· berada pada lingkungan cair
· terjadi pseudokopulasi
· oposisi ovum dan ejakulasi emisi, yaitu terjadi peletakan ovum dan penyemprotan sperma
· jumlah sperma dan ovum banyak
- fertuilisasi internal
· kopulasi penis
· pseudokopulasi kloaka
· terjadi di oviduct dan uterus
· jumlah sperma banyak sedangkan jumlah ovum sedikit
proses dari fertilisasi ini sekilas dapat dijelaskan pada video berikut ini:
Dua proses utama yang terjadi dalam fertilisasi yaitu reaksi akrosom dan reaksi granula korteks.
1. Fertilisasi dimulai dengan kapasitasi sperma di oviduct, yaitu pemberian energi berupa nutrisi gula, ATP dan lain – lain. Hal ini terjadi karena sperma telah menempuh perjalanan yang sangat panjang untuk dapat sampai di oviduct, dan untuk melanjutkan kembali perjalannanya ke ovum, sperma membutuhkan energi yang cukup.
2. pelepasan glikoprotein oleh ovum, hal ini sebagi reseptor agar sperma menuju ke ovum.
3. ketika sperma bertemu dengan sinyalnya, terjadi dua proses utama yaitu:
· reaksi akrosom
· reaksi granual korteks
· penyatuan sperma dengan ovum memicu terjadinya perubahan tegangan listrik, baik apda membrane plasma sel telur maupun pada granula kortekes yang ada di dalam sel telur. Karena granula korteks ini terganggu, maka granula tersebut pecah lalu pecahan-pecahannya bergabung dan terbentuklahj lapisan vitelin. Lapisan tersebut kemudian mengeras dan akhirnya jadilah membrane fertilisasi yang kedap terhadap sperma yang lain
4. masuknya inti sperma ke dalam sitopalsma ovum mengakibatkan terjadinya perubahan inti dan perubahan inti ini yang merangsang sel telur untuk melanjutkan meisoisnya
5. selanjutnya terjadilah peleburan pronukleus jantan dan betina atau yang lebih dikenal dengan istilh fertilisasi.
Label: catatan kuliah
0
MANDUL
Bagi wanita arti mandul ialah ketidakmampuan hamil karena indung telur mengalami kerusakan sehingga tidak mampu memproduksi sel telur. Sementara, arti mandul bagi pria ialah tidak mampu menghasilkan kehamilan karena buah pelir tidak dapat memproduksi sel spermatozoa sama sekali. Baik pria maupun wanita yang mandul tetap mempunyai fungsi seksual yang normal. Tetapi, sebagian orang yang mengetahui bahwa mandul adalah sebuah kecacatan, hal tersebut tentu saja keliru karena yang sebenarnya terjadi adalah kondisi infertile baik pada wanitanya maupun pada prianya. Penyebab dari ketidakfertilan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Mandul pada wanita disebabkan oleh:
1. hormone FSH
2. jarak fimbrae dan ovarium jauh sehingga saat ovulasi sel telur jatuh (tidak sampai ke oviduct) dan tidak bisa terjadi fertilisasi
3. sillia pada oviduct tidak tumbuh normal (silianya pendek atau sedikit) sehingga tidak bisa menggerakkan sel telur
4. oviduct tersumbat. Hal ini akan menyebabkan hamil di luar kandungan (ektopik): ovidut yang tersumbat sebagian menyebabkan sprema bisa lewat namun tidak bagi sel telur, hal ini mengakibatkan pembuahan terjadi di Oviduct ( luar kandungan / uterus)
5. ketebalan dinding rahim yang rendah sehingga blastosol tidak tertanam dengan baik yang akhirnay rentan terjadinya keguguran
6. terdapat mikroba
Mandul pada laki-laki disebabkan oleh:
1. tidak bisa ereksi (impotensi)
2. jumlah sperma berkurang
3. viabilitas (ketahanan hidup) sperma rendah
4. terjadi pembengkaakn di prostat.
Dalam kondisi infertile ini yang sebetlnya dbutuhkan oleh pasangan adalah sebuah treatmen terhadap sel-sel yang kondisinya lemah itu agar menjad vukup kat untuk menjalankan proses pembuahan.
Salah satu solusi dari kasus tersebut yaitu dengan melalui teknologi IVF (bayi tabung). Penjelasan mengenai bayi tabung ini dapat anda lihat pada artikel saya sebelumnya.
Label: Artikel Biologi
Rintangan-Rintangan
Di balik pintu-pintu tertutup,
Banyak orang berdiri dan menunggu tak sabar,
Berharap seseorang akan membawakan mereka sebuah kunci
Pada akhirnya, dalam keputusasaan, mereka berbalik dan pergi,
Tanpa pernah mencoba mengetuk pintu-pintu itu,,
Mereka hidup kemudian mati
Tanpa mengetahui bahwa pintu-pintu itu sebenarnya tak pernah terkunci!!
Label: Charge of Life