Resume Jurnal Kanker Servic

INTEGRASI INTRASEL MITOKONDRIA DNA (mtDNA) DALAM SEL MUKOSA SERVIC DAN KAITANNYA DENGAN EKSPRESI C-MYC

MtDNA (mitokondria DNA) adalah DNA yang terdapat di dalam organel sel, mitokondria. MtDNA ini sangat mudah mengalami mutasi, baik itu oleh faktor fisika, kimia maupun faktor biologi.

Beberapa studi telah menemukan bahwa keberadaan dari mtDNA ini relevan dengan terjadinya karsinigenesis. Hal ini karena, mtDNA yang mengalami mutasi, selaputnya akan rusak atau sobek. Hal ini mengakibatkan mtDNA dan fragmennya berdisosiasi ke cytoplasma. MtDNA yang bebas ini beserta fragmennya di dalam sytoplasma akan menghasilkan DNAase dalam jumlah yang berlebih dan dan karena berlebihnya DNA ase (enzim DNA )ini mtDNA menjadi sangat aktif. MtDNA akan melewati nukleopore secara acak dan terintegrasi ke dalam genom DNA. Pengintegrasi ini mengakibatkan munculnya oncogen (gen yang termodifikasi) yang dapat menyebahayakan inhibisi proliferasi sel dan diferensisasi dari kontrol. Dengan kata lain, oncogen ini dapat memicu sel normal menjadi sel kanker.

Para ahli labiratorium, telah menemukan bahwa frekuensi tinggi mutasi mtDNA terdapat di sel selviks.

Pada prosesnya, pengintegrasian mtDNA melibatkan pula ekspresi dari c-myc, yaitu suatu jenis protein yang disandi oleh gen c-myc yang berfungsi sebagai protein inti sel untuk transkripsi dan replikasi dalam siklus sel. Protein ini termasuk dalam kelompok gen-gen pemicu terjadinya kanker (tumor). Oleh karena itu, banyak para ahli yang berpendapat bakwa karsinogenesis terkait dengan ekspresi c-myc.
Untuk dapat mengetahu hubungan antara integrasi mitokondria DNA (mtDNA) dalam nukleus dari sel-sel serviks dan ekspresi c-myc, Chen dan kawan-kawan melakukan penelitian terhadap 40 pasien kanker serviks yang dikumpulkan dari tahun 2000 s.d 2004, sebagai biopsi contoh. Selain itu, termasuk pula 34 kasus squamous sel bisul kanker dan 6 kasusu Adenocarcinoma (CIN). Dan sebagai kontrolnya yaitu 30 kasus normal serviks epithelia dan 30 kasus CIN (bisul kanker).

Metode yang digunakan Peneliti dalam penelitian tersebut yaitu ekspresi c-myc protein yang diukur dengan tes immunohistochemikal, lalu sequence dari mtDNA dalam nukleusnya dideteksi dengan teknik hibridiasi in situ dan untuk cara menghitung presentasi hasil, digunakan analisis statistika (tes X quadrat, P, 0,05 dianggap penting).

Hasil dari penelitian tersebut didapatkan data sebagai berikut:
1. pada tes hibridisasi in situ, mtDNA terdeteksi pada 15 kasus servikal mukosa, hal ini ditandai dengan adanya warna hitam coklat pada substansi intersellulernya sedangkan pada substansi kontrol tidak terdapat warna hitam coklat. Jika dihitung dengan menggunakan analisis statistika maka hasil spesifiknya yaitu integrasi harga normal serviks (0%), CIN (13%), dan kanker servikal (42 %). (X kuadrat= 9.054 , P < kuadrat=" 4.81" style="font-weight: bold;" size="3">Reference:www. jeccr.com/content/27/1/36

0 Comments:

Post a Comment