BAGAIMANA MONOSAKARIDA ITU BISA TERBENTUK???


Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling kompleks, yaitu berupa gabungan dari banyak monosakarida. Sebenarnya dimana sih pertama kalinya terbentuknya monosakarida dan dimana pula terjadinya penggabungan – penggabungan tersebut sehingga dihasilkan senyawa yang memiliki fungsi- fungsi biologis penting?

Senyawa – senyawa yang termasuk monosakarida yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Senyawa – senyawa tersebut terbentuk pada saat proses fotosintesis. Mengenai hal ini, masih ingatkah zat apa saja yang dihasilkan dari proses fotosintesis???

Reaksi fotosintesis:

CO2 + H20 CH2O + O2

Berdasarkan reaksi di atas, senyawa yang dihasilkan yaitu CH2O dan O2 atau gula dan oksigen. Namun perlu diketahui pula, CH2O tersebut bukanlah gula yang sebenarnya, tetapi hanya menggambarkan saja rumus umum dari karbohidrat. Gula yang sebenarnya terbentuk saat terbentuk genap C6H12O6.

Persamaan di atas merupakan sintesis gula berkarbon satu dengan satu kali reaksi. Dengan kata lain, agar terbentuk suatu senyawa gula berupa glukosa ( C6H12O6 ), haruslah melalui pengulangan reaksi sebanyak 6 kali (tepatnya reaksi tersebut berlangsung saat reaksi gelap dalam fotosisntesis).

Senyawa gula yang dihasilkan tersebut tidak hanya dapat berupa glukosa saja, tapi bisa juga berupa fruktosa dan galaktosa. Hal ini karena, baik glukosa, fruktosa maupun galaktosa memiliki enam jumlah atom C. Kalau seperti ini, lalu bagaimana gula – gula tersebut bisa terspesialisasi menjadi glukosa, fruktosa dan galaktosa??

Nah, untuk hal ini mari kita berbicara mengenai struktur dari monosakarida. Monosakarida berdasarkan gugus fungsinya dikelompokan menjadi aldosa (mengandung gugus aldehid) dan ketosa (mengandung gugus ketosa). Glukosa dan galaktosa termasuk dalam aldosa, namun jika glukosa memiliki gugus atom OH di sebelah kanan sedangkan galaktosa memiliki gugus atom OH di sebelah kiri. Sedangkan fruktosa termasuk ke dalam ketosa.



galaktosa glukosa Fruktosa


Seperti yang telah disinggung di awal, proses pembentukan gula ini terjadi saat fotosintesis, namun proses tersebut juga tidak sesederhana persaaman di atas. Pembentukan senyawa gula ini melalui beberapa proses, yang disebut dengan reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi- reaksi ini terjadi di dalam kloroflas.


Pada reaksi terang, H2O terurai oleh sinar matahari menjadi H + O2 dan cahaya yang diserap oleh klorofil menggerakan akseptor (penerima elektron) yang disebut NADP+ untuk membawa é dan H tersebut untuk kemudian disimpan sementara, sedangkan O2 nya dilepaskan sebagai produk samping. Karena fungsinya yang seperti itu, NADP+ kemudian berubah menjadi NADPH (penambahan unsur H+).

Selain O2 yang menjadi produk samping, dihasilkan pula ATP. Sehingga dalam reaksi terang ini, sinar matahari diubah oleh energi kimia menjadi dua bentuk senyawa yaitu ATP dan NADPH. Kemudian, kedua senyawa tersebut digunakan dalam reaksi gelap, nah barulah disini terbentuk gula (CH2O) dengan bantuan senyawa ATP dan NADPH.

Senyawa – senyawa gula tersebut kemudian bergabung, misalnya glukosa + fruktosa menjadi sukrosa (disakarida). Sukrosa ini lalu nantinya digunakan sebagai alat transfer dalam tumbuhan (mengangkut hasil dari fotosintesis). Selain itu, contoh penggabungan lainnya yang lebih dekat dalam kehidupan kita yaitu glukosa + glukosa menjadi amilum. Di alam wujud dari amilum (pati) ini banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian -seperti kacang merah atau kacang hijau- dan banyak pula terkandung di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi.

Penggabungan monosakarida ini juga bisa terjadi di tubuh hewan/ manusia, yaitu di otot; terjadi pengabungan glukosa+glukosa menjadi glikogen yang nantinya akan menjadi sumber energi bagi organisme tersebut.

0 Comments:

Post a Comment