catatan embrioQ_ samain yu!!!


14 FEBRUARI 2009





GAMETOGENESIS



Gametogenesis adalah proses pembuatan gamet; pada jantan disebut denagn spermatogenesis dam pada betina disebut oogenesis. Proses dari gametogenesis ini, baik spermatogenesis maupun oogenesis dapat dijelaskan sebagai berikut:

Primordial germ cell


Mitosis berulang-ulang


Terbentuk gonium (ukuran lebih kecil)


Mengalami proses tumbuh (Interfase; G1-S-G2)


...sit primer (ukuran lebih besar)

Meiosis I


...sit sekunder

Meiosis II

....tid

metamorfosis


1 ovum 2 polosit 4 spermatozoa

Gambaran proses diatas jika melibatkan jumlah kromosomnya dapat dijelaskan pula sebagai berikut:



Gambar1. Spermatogenesis dan Oogenesis


Coba perhatikan pembelahan pada meiosis I, hal ini yang banyak menimbulkan miskonsepsi!!!!


Hasil dari pembelahan meosis pada oogenesis adalah 1 sel telur dan 2 polosit (bukan 3 polosit). Hal ini karena pada meosis I oogenesis, sel membelah secara asimetris sehingga oosit yang dihasilkan berbeda ukuran (besar dan kecil), perbedaan ukuran inilah yang menyebabkan terjadinya polosit. Pada oosit yang berukuran kecil, volume sitoplasmanya lebih kecil dari volume intinya sehingga oosit tersebut tidak lagi dapat melakukan pembelahan sehingga terdegenerasi dan disebutlah polosit. Hal yang serupa terjadi pula pada meosis 2, (lihat kembali gambar!), sel membelah secara asimetris lagi dan sel yang berukuran lebih kecil menjadi polosit juga sehingga pada hasil akhirnya yaitu satu sel telur dan 2 polosit.

Perbedaan antara oogenesis dan spermatogenesis akan dibahas lebih lanjut!




Perkembangan Reproduksi Manusia



Video 1. reproduksi manusia


Jika kita sebutkan satu persatu bagian-bagian reproduksi yang terdapat pada video tersebut, maka bagian-bagian tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:


gambar 2. sistem reproduksi wanita


1. Ovarium


Di dalam ovarium berlangsung dua proses, yaitu ovulasi dan sekresi. Ovulasi adalah proses pengeluaran sel telur dari ovarium (perhatikan kembali video!). Sedangkan pada proses sekresi, zat yang disekresikan yaitu hormon estrogen dan progesteron. Pada proses ovulasi, hormon yang berpengaruh adalah progesteron.

Ovulasi dibagi menjadi dua jenis yaitu alami dan induksi

  • Ovulasi alami adalah ovulasi yang terjadi secara spontan; tidak membutuhkan rangsangan/ faktor apapun untuk bisa mengeluarkan ovum. Contoh: manusia
  • Ovulasi induksi adalh ovulasi yang terajdi karena adanya rangsangan dari luar, contoh: sentuhan terhadap vagina kelinci bisa menyebabkan kelinci tersebut berovulasi.

Proses ovulasi atau pelepasan sel telur ini tentunya terlebih dahulu didahului oleh proses pembuatan sel telur itu, proses tersebut dinamakan Oogenesis.

Pada proses oogenesis, hormon yang berpengaruh yaitu FSH dan LH. Kedua hormon ini dihasilkan di hipofisis bagian posterior (depan). Sekilas proses ini dapat dilihat pada gambar berikut:



Gambar. 3 Oogenesis

Sebenarnya saat kita (perempuan) masih berada di dalam kandungan, tepatnya pada bulan ke-5, Sel germinativum di ovarium bayi akan membelah secara mitosis menjadi sel-sel oogonium. Pada masa janin tersebut terdapat sekitar 1 juta oogonium di dua ovariumnya. Dan saat bayi perempuan tersebut lahir, oogonium menjadi 400 ribu dan akan berkurang lagi saat dia mengalami menstruasi pertamanya (menjadi 400).

Salah satu dari 400ribu oogonium di dalam janin akan mengalami masa tumbuh dan berkembang menjadi oosit primer (bakal sel telur). Oosit primer ini kemudian mengalami dorman (fase istirahat) beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Kemudian memasuki usia pubertasnya, sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer ini untuk melanjutkan proses oogenesisnya yaitu oosit primer mengalami meiosis 1 menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil). meosis kedua, yang menghasilkan satu ovum dan dua polosit, hal ini hanya akan terjadi jika terjadi fertilisasi. jika tidak terjadi fertilisasi maka sel telur yang matang tersebut akan luruh, yang dinamakan dengan menstruasi.

Selama perkembangan oogenesis ini, oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung pelindung yang penuh dengan cairan yang berfungsi menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang). Dalam proses yang dikenal dengan ovulasi, folikel de graff ini akan pecah, yang membebaskan oosit sekunder. Jaringan folikel sisanya akan berkembang menjadi korpus luteum.


Tambahan

· Folikel atresis adalah folikel yang mati. Folikel yang mati ini bisa dibedakan dengan folikel hidup yaitu pada folikel mati sitoplasmanya akan tampak keriput.

· Folikel dalam ovarium berkembang atau tumbuh dari daerah korteks ke medulla, sehingga folikel primordial tempatnya apsti berada di daerah paling tepi.

· Jumah gonium yang terdapat dalam janin berbeda-beda, tergantung pada species dan juga ras. Gonium pada janin perempuan manusia akan berbeda jumlahnya dengan gonium pada janin kucing betina, dan jumlah gonium pada janin perempuan orang Indonesia akan berbeda pula jumlahnya dengan janin perempuanorang Amerika.

Sebelum beranjak pada bagian-bagian reproduksi pada wanita yang lainnya, kita bandingkan terlebih dahulu oogenesis ini dengan spermatogenesis.


Spermatogenesis


Yaitu proses pembuatan sperma di tubulus seminiferus. Seperti halnya pada wanita, sejak bayi laki-laki masih berada dalam kandungan ibunya, tepatnya pada usia ke-5 bulan, janin telah memiliki sejumlah bakal sel kelamin (primordial germ cell), hanya saja pada lelaki bakal sel kelamin tersebut tidak mengalami degenerasi sehingga jumlahnya pun tetap saat dilahirkan.

Setiap satu sel spermatogonia melakukan seperti gambar berikut.



Gambar 4. Spermatogenesis

Perhatikan pembelahan pada meiosis1 !!


Hasil pembelahan pada meiosis 1 berupa spermatosis sekunder dengan ukuran yang sama besar. Rasio ukuran hasil dari pembelahan ini yang menyebabkan sperma tersebut dapat membelah lagi dan pada akhirnya menghasilkan empat sperma yang fungsional.

Perlu diketahui pula, ketika meiosis 1 menghasilkan 2 spermatosit sekunder, spermatosit sekunder yang satu akan berperan dalam spermatogenesis, sedangkan spermatosit sekunder yang satunya lagi akan bertindak sebagai induk sperma yang nantinya akan menghasilkan bakal sel kelamin lagi. Dengan demikian, jumlah sel sperma akan jauh lebih banyak dan lebih awet jumlahnya dibandingkan sel telur yang justru akan semakin berkurang dengan adanya siklus menstruasi.

Berdasarkan uraian diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa walaupun spermatogenesis dan oogenesis mengalami meiosis, namun berbeda dalam tiga hal yaitu :

No

Spermatogegesis

Oogenesis

1.

Pembelahan meosisnya terjadi secara simetris

Pembelahan meosisnya terjadi secara asimetris

2.

Spermatogenesis terjadi tanpa henti

Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang panjang

3.

Menghasilkan 4 sel sperma fungsional

Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit

4.

Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki-laki sehingga jumlahnya akan tetap atau bertambah

Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur sehingga jumlahnya akan selalu berkurang

















Jadi bisa disimpulkan pula bahwa laki-laki bisa lebih produktif dari pada wanita. hal ini bisa dilakukan dengan perhitungan, yaitu:

No

Spermatogegesis

Oogenesis

1.

Janin mempunyai 1 juta
spermatogonia

Janin mempunyai ± 1 juta gonium

2.

Saat lahir, spermatogonianya tetap (1 juta)

Saat lahir, goniumnya menjadi 400.000

3.

Jika setiap satu spermatogonianya mengalami spermatogenesis, maka dia akan mempunyai 4 juta sperma

Saat menstruasi pertama, goniumnya berkurang, menjadi 400

4.

Spermatogenesis terjadi sepanjang hayat sehingga jumlahnya menjadi tak terhingga



Walaupun setiap satu kali ejakulasi mengeluarkan 2-5 mililiter sperma (1 mm= 50-130 sperma), suku cadang sperma bias bertahan sampai umur 50an tahun.
400 gonium tersebut berkurang lagi saat menstruasi,
400/ 12 bulan = 35 tahun

Artinya 400 gonium ini dapat bertahan untuk 35 tahun.

Jika awal haidnya saat berumur 12 tahun, maka :

(35 + 12) tahun = 47 tahun, ..Dia akan monopous pada umur 47 tahun. lho apa hubungannya??

pada umur ini sel telur telah habis. jika ovum habis berarti tidak ada lagi hormon estrogen yang akan disekresikan sedangkan estrogen berperan dalam penyimpanan kalsium dalam tulang. sehingga hilangnya estrogen akan berpengaruh pula pada ketersediaan kalsium pada tulang.


No

Spermatogegesis

Oogenesis

1.

Janin mempunyai 1 juta
spermatogonia

Janin mempunyai ± 1 juta gonium

2.

Saat lahir, spermatogonianya tetap (1 juta)

Saat lahir, goniumnya menjadi 400.000

3.

Jika setiap satu spermatogonianya mengalami spermatogenesis, maka dia akan mempunyai 4 juta sperma

Saat menstruasi pertama, goniumnya berkurang, menjadi 400

4.

Spermatogenesis terjadi sepanjang hayat sehingga jumlahnya menjadi tak terhingga



Walaupun setiap satu kali ejakulasi mengeluarkan 2-5 mililiter sperma (1 mm= 50-130 sperma), suku cadang sperma bias bertahan sampai umur 50an tahun.
400 gonium tersebut berkurang lagi saat menstruasi,
400/ 12 bulan = 35 tahun

Artinya 400 gonium ini dapat bertahan untuk 35 tahun.

Jika awal haidnya saat berumur 12 tahun, maka :

(35 + 12) tahun = 47 tahun, ..Dia akan monopous pada umur 47 tahun. lho apa hubungannya??

pada umur ini sel telur telah habis. jika ovum habis berarti tidak ada lagi hormon estrogen yang akan disekresikan sedangkan estrogen berperan dalam penyimpanan kalsium dalam tulang. sehingga hilangnya estrogen akan berpengaruh pula pada ketersediaan kalsium pada tulang.



Alur dari pembuatan sperma, hingga sperma matang dan siap fertilisasi, adalah sebagai berikut:




Gametogenesis (di tubulus seminiferus, selama ± 7 hari)


Epididimis (pematangan sperma selama ± 7 hari)


Vas defferents (penyimpanan sperma ± 30-40 hari)


Kelenjar eksetori Duktus ejakulasi kandung kemih


Uretra


Penis


Duktus ejakulasi adalah muara dari tiga sungai yaitu muara pengeluaran sperma (vas defferent), pengeluaran urine (kantung kemih) dan pengeluaran semen (kel. eksektori). Walaupun urine dan sperma bermuara dari tempat yang sama, namun pengeluaran dari keduanya tidak akan bersaman, hal ini karena adanya klep sfingter yang berfungsi mengatur pengeluaran keduanya.

Proses-peroses yang terjadi pada bagian-bagian reproduksi lainnya tidak sekompleks pada ovarium, yaitu:


2. OVIDUCT

Proses yang terjadi di Oviduct yaitu: Pemberian nutrisi glukosa (utama).

nutrisi ini digunakan untuk

· fertilisasi,

· pemberian energi/ kapasitasi untuk sperma agar sperma bisa melanjutkan

perjalanannya lagi menuju sel telur

· untuk pembentukan zigot sampai menjadi blastula.


3. UTERUS

Proses yang terjadi di uterus, yaitu:

· Penebalan endommetrium (dipengaruhi oleh hormone estrogenyang dihasilkan dari folikel-folikel oogenesis)

· Peluruhan /menehesmenstabilkan ketebalan endometrium (oleh hormone progesterone)

· Implantasi (penanaman) blastula


4. LUBANG CERVIX

· Partus lahir (tempat terjadinya kelahiran)

· Kontraksi kuat otot lahir (oleh hormone oxitosin)

· Kontraksi otot polos (hormone prostaglandin)



Referensi:

Campbell, 2003. BIOLOGI. Erlangga: Jakarta.

Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung.


2 Comments:

  1. 私のブログ (My Blog) said...
    hello.. salam kenal ya..
    aku indra..
    ku berasal dari palembang..
    aku senang banget membaca blog kamu..
    moga kita bisa menjadi teman ya
    STOCKIST CENTER NASA said...
    bgs jg non blognya...?

    numpang promosi yach...?

    selamat mlm...?

    ikutan jual pulsa yukkk....?

    bonusnya gede lho...?

    mau gabung silahkan DAFTAR DISINI

    jika butuh bantuan silahkan hubungi :
    E-mail : pg_terate@yahoo.co.id
    YM : pg_cooler
    HP : 085641788054

Post a Comment